searching blogs

Selasa, 21 Januari 2014

koordinasi kelompok

KOORDINASI KELOMPOK


PENGERTIAN KOORDINASI
Koordinasi adalah penyelarasan secara teratur atau penyusunan kembali kegiatan-kegiatan yang saling bergantung dari individu-individu untuk mencapai tujuan bersama. Misalnya dalam sebuah lembaga pendidikan contohnya IPDN, kegiatan-kegiatan para pejabat struktural dan fungsional,dosen pengajaran, dosen pelatihan, pamong pengasuh, bagian teknis lapangan dan para karyawan/i harus diselaraskan dengan tepat untuk mencapai hasil yang diharapkan yaitu terciptanya proses pendidikan yang berkualitas bagi para praja selaku peserta didik. Koordinasi adalah mendirikan rumah tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar, menyesuaikan alat dengan kegunaan dan penggunaanya, jalan dengan kendaraan, tindakan pencegahan dengan resiko. Koordinasi secara singkat adalah menyesuaikan hal-hal dan tindakan-tindakan perbandingannya yang tepat dan menyesuaikan alat dengan tujuan.
Pengertian Koordinasi menurut beberapa ahli

·         James A.F stoner dan Charles wankel dalam buku management,edisi ketiga,1986
“Koordinasi adalah proses menyatupadukan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan dari unit-unit (bagian-bagian atau bidang-bidang fungsional ) suatu organisasi yang terpisah untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi secara efisien.”

·         Ricky W. griffin
“Koordinasi adalah suatu proses menghubungkan kegiatan-kegiatan dari bermacam-macam bagian organisasi.”

·         David R. Hampton
“Agar pelaksanaan pekerjaan menjadi sukses maka organisasi memerlukan penyatupaduan sumbangan dari unit-unit khusus. Untuk tujuan kita, ini yang di maksud koordinasi.”

·         Sondang P. Siagian,M.P.A, Ph.D dalam bukunya Peranan Staf dalam Managemen,1978.
“Koordinasi adalah pengaturan tata hubungan dari usaha bersama untuk memperoleh kesatuan tindakan dalam usaha pencapaian tujuan bersama pula. Koordinasi adalah suatu proses yang mengatur agar pembagian kerja dari berbagai orang atau kelompok dapat tersusun menjadi suatu kebutuhan yang terintegrasi dengan cara seefesien mungkin.”

·         Dr. Ateng Syafrudin, S.H,dalam bukunya Pengaturan Koordinasi Pemerintah di Daerah,1976.
“Koordinasi disini adalah suatu proses rangkaian kegiatan menghubungi, bertujuan meng-serasikan tiap langkah dan kegiatan dalam organisasi agar tercapai gerak yang cepat untuk mencapai sasaran dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.”

·         Staf Dosen Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gadjah Mada, dalam buku Ensilopedia Administrasi,1977.
“Koordinasi adalah suatu pengertian dimana terkandung aspek-aspek tidak terjadinya kekacauan, percekcokan, kekembaran atau kekosongan kerja,sebagai akibat daripada pekerjaan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya dalam suatu kerja sama yang diarahkan kepada pencapaian tujuan tertentu.”
RUANG LINGKUP KOORDINASI

         I.            Koordinasi Dalam Individu
Dari sudut pandangan manajemen, koordinasi jenis ini merupakan koordinasi yang paling tidak penting, tetapi kemampuan seorang individu untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu dengan baik akan bergantung pada suksesnya ia mengkoordinasikan kegiatan-kegiatannya sendiri. Koordinasi individu sangat penting untuk melaksanakan pekerjaan, seperti tukang bubut, tukang las, pengetik,tukang jahit dan sebagainya.

      II.             Koordinasi antara Individu-Individu dari Suatu Kelompok
Contoh yang paling jelas mengenai koordinasi ini adalah suatu tim atau kesebelasan sepak bola. Tanpa koordinasi sulit bagi kesebelasan tersebut untuk memenangkan pertandingan.

   III.            Koordinasi antara Kelompok-Kelompok dalam Suatu Perusahaan
Sebagai contoh adalah kegiatan bagian pegawai dalam mencari calon pegawai dan melatih pegawai-pegawai baru untuk bagian produksi dan bagian penjualan. Agar pelatihan dapat sukses maka manajemen kepegawaian harus menentukan dan mengetahui sumber kebutuhan pegawai yang tepat dari bagian produksi dan bagian penjualan dalam hubungannya dalam hal-hal seperti jumlah,kecakapan yang diperlukan, latar belakang calon yang di kehendaki, dan waktu pelatihan agar mereka siap untuk bekerja. Calon-calon manakah yang dicari dan jenis serta jumlah pelatihan yang di berikan kepada mereka harus sewaktu-waktu disesuaikan dengan apa yang diperlukan oleh bagian-bagian masing-masing dimana calon-calon akan ditempatkan.

    IV.            Koordinasi antara Perusahaan-perusahaan dan Macam-macam Peristiwa Dunia
Kegiatan perusahaan secara keseluruhan harus sesuai dengan berbagai kekuatan diluar perusahaan. Hal ini meliputi perusahaan lain, tindakan peraturan pemerintah, dan kedudukan perekonomian nasional dan perekonomian dunia. Tidak ada perusahaan yang dapat berdiri sendiri, perusahaan itu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan dari luar.Misalnya seorang pemilik pabrik baja harus mengkoordinasikan kegiatannya dengan ekonomi nasional dan tidak mengesampingkan tindakan hokum pemerintah dalam daerah di tempet mana perusahaan itu didirikan.
JENIS-JENIS KOORDINASI
1.       Koordinasi intern terdiri atas : koordinasi vertical, koordinasi horizontal, dan koordinasi diagonal.
·         Koordinasi horizontal yaitu koordinasi fungsional, dimana kedudukan antara yang mengkooordinasikan dan yang dikoordinasikan mempunyai kedudukan setingkatnya eselonnya. Menurut tugas dan fungsinya kedua mempunyai kaitan satu dengan yang lain sehingga perlu dilakukan koordinasi. Misalnya koordinasi yang dilakukan oleh kepala biro perencanaan departemen terhadap para kepala direktorat bina program pada tiap-tiap direktorat jenderal suatu departemen.
·         Koordinasi vertical atau koordinasi structural, dimana antara yang mengkoordinasikan secara structural terdapat hubungan hierarchies. Hal ini juga dapat dikatakan koordinasi yang bersifat hierarkhis, karena satu dengan lainnya berada pada satu garis komando ( line of command ). Misalnya koordinasi yang dilakukan oleh seorang kepela direktorat terhadap para kepala sub direktorat yang berada dalam lingkungan direktoratnya.
·         Koordinasi diagonal yaitu koordinasi fungsional , dimana yang mengkoordinasikan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi tingkat eselonnya dibandingkan yang dikoordinasikan, tetapi satu dengan yang lainnya tidak berada pada suatu garis komando (line of command). Misalnya koordinasi yang dilakukan oleh kepala biro kepegawaian pada sekretariat jenderal departemen terhadap para kepala bagiankepegawaian secretariat direktorat jenderal suatu departemen.
2.      Koordinasi ekstern, termasuk koordinasi fungsional. Dalam koordinasi ekstern yang bersifat fungsional, koordinasi itu hanya bersifat horizontal dan diagonal.
·         Koordinasi ekstern yang bersifat horizontal, misalnya koordinasi yang dilakukan oleh kepala direktorat bina program, direktorat jenderal trasmigrasi terhadap kepala direktorat penyiapan tanah pemukiman transmigrasi, direktorat jenderal bina marga.
·         Koordinasi ekstern yang bersifat diagonal, misalnya koordinasi yang dilakukan oleh kepala badan administrasi kepegawaian Negara ( BAKN ) terhadap para kepala biro kepegawaian tiap-tiap departemen.
CARA BERKOORDINASI DENGAN BAIK
1.       Terpusat
Sehingga ada unsur pengendalian guna menghindari tiap bagian bergerak sendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang telah ada dalam setiap bagian.
2.      Terpadu
Keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang saling mengisi dan memberi.
3.      Berkesinambungan
Yaitu rangkaian kegiatan yang saling menyambung, selalu terjadi, selalu diusahakan dan selalu ditegaskan adanya keterkaitan dengan kegiatan sebelumnya.
4.      Menggunakan Pendekatan Multi-Instansional
Dengan wujud saling memberikan informasi yang relevan untuk menghindarkan saling tumpang-tindih tugas yang satu dengan yang lain.
SYARAT-SYARAT KOORDINASI
Ada 9 syarat untuk mencapai koordinasi yang efektif menurut Tripathidan Reddy dalam Moekijat (1994),yaitu:
1.       Hubungan Langsung
Koordinasi dapat lebih mudah dicapai melalui hubungan pribadi langsung, karena melalui hubungan pribadi langsung, ide-ide, cita-cita, tujuan-tujuan, pandangan-pandangan dapat dibicarakan dan apabila terjadi salah paham dapat diselesaikan jauh lebih baik dari pada melalui metode-metode lainnya.
2.      Kesempatan Awal
Koordinasi dapat dicapai lebih mudah dalam tingkat-tingkat awal perencanaan dan pembuatan kebijaksanaan. Misalnya, sambil mempersiapkan rencana itu sendiri harus ada konsultasi bersama. Dengan cara demikian tugas penyesuaian dan penyatuan dalam proses pelaksanaan rencana menjdi lebih mudah.
3.      Kontinuitas
Koordinasi merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan harus berlangsung pada semua waktu mulai dari tahap perencanaan. Oleh karena itu kordinasi merupakan dasar struktur organisasi, maka kordinasi harus berlangsung selama perusahaan melaksanakan fungsinya.
4.      Dinamisme
Koordinasi harus secara terus-menerus diubah mengingat perubahan – perubahan lingkungan sekitar.Dengan kata lain kordinasi itu jangan kaku. Kordinasi dapat menemukan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan baru yang pada waktunya dapat menambah masalah. Koordinasi dapat meredakan masalah-masalah apabila timbul. Koordinasi yang baik akan mengetahui secara dini dan mencegah kejadiannya.
5.      Tujuan yang Jelas
Tujuan yang jelas itu penting untuk memperoleh koordinasi yang efektif dalam suatu perusahaan. Manajer-manajer bagian harus diberitahu tentang tujuan perusahanan dan diminta agar bekerja untuk tujuan bersama perusahaan. Suatu tujuan yang jelas dan diberitahukan secara efektif kepada kepala-kepala bagian dimaksudkan untuk menghasilkan keselarasan tindakan.
6.      Organisasi yang Sederhana
Struktur organisasi yang sederhana memudahkan koordinasi yang efektif. Penyusunan kembali bagian-bagian dapat dipertimbangkan untuk memiliki koordinasi yang lebih baik diantara kepala-kepala bagian. Pelaksanaan pekerjaan dan fungsi yang erat berhubungan dapat ditempatkan dibawah beban seorang pejabat pemimpin apabila hal ini akan mempermudah pengambilan tindakan yang diperlukan untuk koordinasi.
7.      Perumusan Wewenang dan Tanggung Jawab yang Jelas
Wewenang yang jelas tidak hanya mengurangi pertentangan diantara pegawai-pegawai yang berlainan, tapi juga membantu mereka dalam pelaksanaan pekerjaan dengan kesatuan tujuan. Selanjutnya ,wewenang yang jelas membantu manajer dalam memelihara orang-orang bawahan bertangung jawab atas pelanggaran pembatasan-pembatasan.
8.      Komunikasi yang Efektif
Saling tukar menukar informasi secara terus-menerus, perbedaan-perbedaan individu dan kelompok dapat diatasi dan perubahan-perubahan kebijaksanaan, penyesuaian program-program,program-program untuk waktu yang akan datang dan sebagainya dapat dibicarakan. Melalui komunikasi yang efektif tindakan-tindakan atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan yang bertentangan dengan tujuan-tujuan perusahaan dapat dihindarkan.
9.      Kepemimpinan dan Supervise yang Efektif
Suksesnya koordinasi banyak dipengaruhi oleh hakikat kepemimpinan dan supervisi. Kepemimpinan yang efektif menjamin koordinasi kegiatan orang-orang, baik pada tingkat perencanaan maupun pada tingkat pelaksanaan. Pemimpin yang efektif membuat kepercayaan terhadap orang-orang bawahan dan juga memelihra semangat kerja mereka. Sesungguhnya, kepemimpinan yang efektif merupakan metode koordinasi yang paling baik dan tidak ada metode lain y ang dapat menggantikannya.
GEJALA KURANGNYA KOORDINASI
Kurangnya koordinasi dalam suatu organisasi akan terlihat dari adanya gejala-gejala sebagai berikut :
  1. Petugas atau satuan-satuan organisasi sering bertengkar menurut suatu bidang kerja atau wewenang yang masing-masing dianggap termasuk dalam lingkungan tugasnya. Dalam hal ini sering terjadi pekerjaan rangkap dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yang memboroskan tenaga, waktu dan bahan.
  2. Petugas dan satuan-satuan organisasi saling melemparkan tanggung jawab kepada pihak lain atau masing-masing merasa suatu pekerjaan tidak termasuk ke dalam ruang lingkup tugasnya.
  3. Pembagian tujuan organisasi tidak berjalan secara lancar dan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan ternyata sera salah, bersimpang siur atau bahkan hasil pekerjaan yang satu saling menghapuskan hasil pekerjaan yang lain. Tanpa melaksanakan koordinasi maka tiap satuan organisasi dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa ada kesatuan arah.
KESIMPULAN
Koordinasi merupakan suatu usaha yang penting dilakukan dalam meningkatkan efektivitas, efesiensi dan produktifitas kerja untuk mewujudkan tujuan secara optimal. Tanpa koordinasi yang baik dalam Lembaga akan sulit untuk dapat tercapainya keteraturan kegiatan dengan tertib dalam upaya untuk meraih tujuan yang hendak dicapai oleh Lembaga tersebut.  Dengan koordinasi unit- unit yang terpisah dalam lembaga diupayakan untuk saling berhubungan dengan unit- unit lainnya sehingga unit- unit yang terpisah tadi saling mempengaruhi unit- unit yang lain dan membentuk satu kesatuan yang terintegrasi dan harmonis menghantarkan pencapaian tujuan lembaga.
Kesatuan tindakan dengan proses yang kontinu dan berkesinambungan merupakan efektifitas dari koordinasi dalam memfungsikan tiap unit– unit lembaga guna mewujudkan tujuan yang telah diketahui. Manfaat terbesar yang diperoleh dalam koordinasi yaitu meningkatkan rasa kesatuan dan persatuan antara yang mengkoordinasi dengan yang dikoordinasi dengan tetap menghargai tugas dan kewajiban serta wewenang masing- masing.
Tanggung jawab koordinasi terletak pada pimpinan oleh sebab itudiperlukan pimpinan yang cukup berwibawa untuk dapat memfungsikan tiap unit lembaga atau orang- orang dalam lembaga. Sebaliknya unit- unit atau orang- orang dalam lembaga yang dikoordinasikan, terlebih dahulu sudah mengerti tugas dan kewajibannya sehingga akan tercipta sikap saling menghargai dan saling bekerja sama satu sama lain demi kepentingan bersama/ lembaga. Sikap penuh keterbukaan hendaknya dibudayakan agar setiap perbedaan pandangan atau pendapat dapat didiskusikan dan dipecahkan bersama upaya menghindari terhambatnya tujuan yang telah direncanakan.





ANGGOTA KELOMPOK
*      ERVAN CAHYA SAPUTRA (32113962)
*      MIKHAEL JULIANDI BERUTU (35113486)
*      MUTIARA JUNITA SHARA (36113236)
*      TRI HARIYADI (38113955)

Minggu, 19 Januari 2014

prakata panitia peringatan maulid nabi



Berhubung bulan ini bulan Maulid,saya akan membuat sesuatu yang berhubungan dengan Maulid. Nah kali ini saya akan memberikan contoh prakata panitia atau sering disebut  juga dengan sambutan panitia. Untuk kali ini saya akan memberikan contoh  prakata panitia peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW  bagi siswa siswi sekolah dasar.


Assalamu’alaikum wr. Wb.
Yang  terhormat Bapak Kepala Sekolah SDN Sidomulyo.
Yang saya hormati bapak ibu guru serta karyawan.
Yang saya hormati para tamu undangan.
Serta tidak lupa teman-teman saya dari kelas 1 sampai kelas 6 yang saya sayangi dan saya cintai.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat serta Hidayahnya kita semua dapat berkumpul di aula ini dalam acara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW  1435/1436 H dengan  keadaan sehat walafiat,amiiin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi Agung Muhammad SAW. Sebelum acara maulid Nabi ini dimulai perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada hadirin semua yang telah meluangkan waktunya untuk menghadiri acara ini semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal,amiiin. Kemudian saya atas nama ketua panitia meminta maaf apabila dalam menyediakan tempat dan hidangan kurang berkenan dihati para hadirin,sekali lagi kami minta maaf yang setulus-tulusnya.
Karena pentingnya acara Maulid Nabi Muhammad SAW kami menghimbau kepada para hadirin untuk mengikuti acara ini dengan hikmat sampai berakhirnya acara. Semoga dengan diadakan acara rutin peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat menambah ketaqwaan kita kepada Allah SWT dan menambah kecintaan kita kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Dan semoga mendapat syafa’atnya di Yaumul Qiyamah kelak,amiiin.
Demikianlah sambutan dari saya bila ada hal-hal yang tidak berkenan di hati para hadirin saya mohon maaf yang  sebesar-besarnya.
Akhirulkalam,wa billahitaufiq wal hidayah warridlo wal inayah.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.


Nah begitulah sekedar contoh sambutan panitia Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga dapat bermanfaat, amiiin...
















Kamis, 16 Januari 2014

soft skills



Assalmu’alaikum wr. wb
Soft skill...
Yak tepat sekali,kali ini saya ingin membahas tentang soft skills. Tentang bagaimana pentingnya soft skill bagi kehidupan kita. Langsung saja kita bahas mulai dari pengertiannya dahulu.
Apa si itu soft skills?
v  Soft skill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (INTERPERSONAL SKILLS) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri ( INTRAPERSONAL SKILLS).
v  Soft skill adalah suatu keterampilan seseorang yang berkaitan dengan kecerdasan emosional,ketrampilan sosial,komunikasi,berbahasa,dan sifat kepribadian diri seseorang.
v  Menurut Ramdhani (2008) soft skills sering juga disebut dengan keterampilan lunak yaitu keterampilan yang digunakan dalam berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain. Secara garis besar keterampilan ini dapat dikelompokan menjadi tiga:
1.       Process Skills
2.       Social Skillsss
3.       Generic Skills
Contoh lain dari keterampilan-keterampilan yang dimasukkan kedalam kategori soft skills adalah integritas, inisiatif, motivasi, etika , kerja sama dalam tim,kepemimipinan, kemauan belajar,komitmen,mendengarkan,tangguh,fleksibel,komunikasi lisan, jujur,berargumen logis,dan lainnya.keterampilan-keterampilan tersebut biasanya berkembang dalam kehidupan bermasyarakat.
v  Menurut Vishal Jain mengemukakan soft skills meliputi semua aspek keterampilan generik yang mencakup unsur-unsur kofnitif yang dterkait dengan keterampilan non akademik. Unsur – unsur soft skills yang perlu  dikuasai khususnya oleh para mahasiswa atau mereka yang mendapat gelar sarjana meliputi:
Ø  Communicative skills
Ø  Thinking skills and problem solving skills.
Ø  Team work force
Ø  Life long learning and information management
Ø  Entrepreneur skills
Ø  Ethics,moral and professionalism
Ø  Leadership skills
Orang yang seperti apa si yang dikatakan mempunyai soft skills tinggi?
Soft skills tinggi yaitu jika orang tersebut mempunyai budi pekerti yang baik, yang mampu  mengontrol emosinya terhadap orang lain, perilakunya yang tidak grusa-grusu,berintegritas tinggi,tenggang rasa dan toleransi yang tinggi.

Manfaat manfaat soft skills:
·         Sebagai atribut kualitas jasa
·         Dapat besifat mandiri
·         Soft skills dapat membangun karakter
·         Membangun kepribadian yang berkualitas
·         Menumbuhkan rasa percaya diri
·         Dapat bersosialisasi dengan team
·         Menumbuhakan kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian kita
·         Juga dapat membentuk jiwa yang kritis di dalam diri kita

Demikian tentang soft skills yang dapat saya paparkan,jika ada kekurangan tulisan atau  ada yang tidak jelas saya pribadi mohon maaf yang sebesar besarnya. Semoga postingan saya kali ini membawa berkah bagi kalian semua.amiin...

Wassalamu’alaikum wr. wb