searching blogs

Rabu, 29 Oktober 2014

Tugas softskill Sistem Informasi Manajemen1 pertemuan ke-2


Tugas softskill Sistem Informasi Manajemen1 pertemuan ke-2



Pendekatan Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu sebagai berikut ini :
1.           Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur (dipandang dari metodologi yang digunakan)
Metodologi pendekatan klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan di systems life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila mengikuti tahapan di systems life cycle. Akan tetapi sayangnya, didalam praktek, hal ini tidaklah cukup, karena pendekatan ini tidak memberikan pedoman lebih lanjut tentang bagaimana melakukan tahapan-tahapan tersebut dengan terinci karena pendekatan ini tidak dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik yang memadai. Sedangkan pendekatan terstruktur yang baru muncul sekitar awal tahun 1970-an pada dasarnya mencoba menyediakan kepada analis sistem tambahan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari systems life cycle. Karena sifat dari sistem informasi sekarang menjadi lebih kompleks, pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan menimbulkan beberapa permasalahan.

2.           Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem (dipandang dari sasaran yang akan dicapai)
Pendekatan sepotong (piecemeal approach) merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Pada pendekatan ini, kegiatan atau aplikasi yang dipilih, dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi. Pendekatan in hanya memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja. Lain halnya dengan pendekatan sistem (systems approach) yang memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, tidak hanya menekankan pada sasaran dari sistem informasi itu saja.
3.            Pendekatan bawah-naik lawan pendekatan atas-turun (dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari sistem)
Pendekatan bawah naik (bottom-up approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan bawah-naik bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya. Pendekatan atas-turun (top-down approach) sebaliknya dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
4.            Pendekatan sistem-menyeluruh lawan pendekatan moduler (dipandang dari cara mengembangkannya)
Pendekatan sistem-menyeluruh (total-system approach) merupakan pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan ini kurang mengena untuk sistem yang komplek, karena akan menjadi sulit untuk dikembangkan. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan moduler (modular approach) berusaha memecah sistem yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan. Akibat lebih lanjut adalah sistem akan dapat dikembangkan tepat pada waktu yang telah direncanakan, mudah dipahami oleh pemakai sistem dan mudah untuk dipelihara. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur.
5.            Pendekatan lompatan-jauh lawan pendekatan berkembang (dipandang dari teknologi yang akan digunakan)
Pendekatan lompatan-jauh (great loop approach) menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih. Perubahan ini banyak mengandung resiko, karena teknologi komputer begitu cepat berkembang dan untuk tahun-tahun mendatang sudah menjadi usang. Pendekatan ini juga terlalu mahal, karena memerlukan investasi seketika untuk semua teknologi yang digunakan dan pendekatan ini juga sulit untuk dikembangkan, karena terlalu komplek. Pendekatan berkembang (evolutionary approach) menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja pada saat itu dan akan terus dikembangkan untuk periode-periode berikutnya mengikuti kebutuhannya sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada. Pendekatan berkembang menyebabkan investasi tidak terlalu mahal dan dapat mengikuti perkembangan teknologi yang cepat, sehingga teknologi yang digunakan tidak cepat menjadi usang.
System pakar beserta contoh - contohnya :
1.   Kontrol.
Contoh pengembangan  banyak ditemukan dalam kasus pasien di rumah sakit, di mana dengan kemampuan sistem pakar dapat dilakukan kontrol terhadap cara pengobatan dan perawatan melalui sensor data atau kode alarm dan memberikan solusi terapi pengobatan yang tepat bagi si pasien yang sakit.
2.   Desain.
Contoh sistem pakar di bidang ini adalah PEACE yang dibuat oleh Dincbas pada tahun 1980 untuk membantu disain pengembangan sirkuit elektronik.
3.   Diagnosis.
Pengembangan sistem pakar terbesar adalah di bidang diagnosis  penyakit, diagnosis kerusakan mesin kendaraan bermotor, diagnosis kerusakan komponen komputer, dan lain-lain.
4.   Intruksi.
Intruksi merupakan pengembangan sistem pakar yang sangat berguna  dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, di mana sistem pakar dapat memberika instruksi dan pengajaran tertentu terhadap suatu topik permasalahan. Contoh pengembangan sistem pakar di bidang ini adalah sistem pakar untuk pengajaran bahasa Inggris, sistem pakar untuk pengajaran astronomi dan lain-lain.
5.   Interpretasi.
Sistem pakar yang dikembangkan dalam bidang interpretasi melakukan proses pemahaman akan suatu situasi dari beberapa informasi yang direkam. Contoh sistem yang dikembangkan dewasa ini adalah sistem untuk  melakukan sensor gambar dan suara kemudian menganalisanya dan kemudian membuat suatu rekomendasi berdasarkan rekaman tersebut.
6.   Monitor.
Sistem pakar dibidang ini banyak digunakan militer, yaitu menggunakan sensor radar kemudian menganalisanya dan menentukan posisi obyek berdasarkan posisi radar tersebut.
7.   Perencanaan.
Perencanaan banyak digunakan dalam bidang bisnis dan keuangan  suatu proyek, di mana sistem pakar dalam membuat perencanaan suatu pekerjaan berdasarkan jumlah tenaga kerja, biaya dan waktu sehingga pekerjaan lebih efisien dan lebih optimal.
8.   Prediksi.
Sistem pakar ini mampu memprediksi kejadian masa mendatang berdasarkan informasi dan model permasalahan yang dihadapi. Biasanya sistem  memberikan simulasi kejadian masa mendatang tersebut, misalnya memprediksi  tingkat kerusakan tanaman apabila terserang hama dalam jangka waktu tertentu. Program ini dibuat pada tahun 1983 oleh Boulanger dengan nama PLANT.
9.   Seleksi.
Sistem pakar dengan seleksi mengidentifikasikan pilihan kemungkinan solusi. Biasanya sistem mengidentifikasikan permasalahan secara spesifik, kemudian mencoba untuk menemukan solusi yang paling mendekati kebenaran.
10. Simulasi.
Sistem ini memproses operasi dari beberapa variasi kondisi yang  ada dan menampilkan dalam bentuk simulasi. Contoh adalah program PLANT yang sudah menggabungkan antara prediksi dan simulasi, di mana program tersebut mampu menganalisa hama dengan berbagai kondisi suhu dan cuaca.

Beberapa sifat pengolahan data yang membedakan dengan area aplikasi lain :
Ada beberapa sifat pengolahan data yang membedakannya dengan aplikasi lain :
1.   menjalankan tugas penting
2.   mengikuti prosedur standar secara relative
3.   mendapatkan data yang lengkap.
4.   Mempunyai focus historisa yang palin utama
5.   Memberikan informasi pemecahan masalah minimal.
 
 
 

Senin, 20 Oktober 2014

TUGAS SOFTSKILL SISTIM INFORMASI MANAJEMEN 1






SISTIM INFORMASI MANAJEMEN 

 

1. Dari uraian singkat mengenai definisi informasi yang Anda ketahui kebutuhan informasi apa yang sangat mendasar bagi suatu perusahaan dalam mengembangkan managementnya?! Sebutkan dan jelaskan hal tersebut berikut contoh perusahaan yang memanfaatkan informasi tersebut!
Informasi merupakan pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman atau instruksi. Pengertian lain dari dari informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih baik dan berguna untuk membantu mengambil keputusan. Dalam suatu perusahaan pastilah memiliki kebutuhan informasi dasar, diantaranya :
  • Persaingan Dunia, informasi tentang persaingan dunia ini menjadi sangat penting untuk diketahui perusahaan terlebih untuk mengamati bagaimana persaingan ekonomi skala internasional saat ini.
  • Pengaruh Ekonomi Internasional, informasi ini dibutuhkan bagi perusahaan untuk mengetahui peluang-peluang ekonomi yang ada dalam skala Internasional sehingga bisa dimanfaatkan menjadi suatu inovasi baru yang menguntungkan.
  • Kendala Sosial, informasi ini dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengetahui kendala-kendala dalam skala nasional maupun internasional untuk mengurangi resiko kerugian.
  • Kompleksitas Teknologi, persaingan antar perusahaan bukan hanya bagus atau tidaknya perusahaan tersebut tapi juga dari teknologi yang digunakan oleh perusahaan tersebut. 
Contoh perusahaan yang menerapkan 4 kebutuhan dasar informasi adalah Garuda Indonesia.Perusahaan dalam bidang penerbagan ini bisa menjadi perusahaan terbesar di Indonesia karena menerapkan 4 kebutuhan dasar informasi tersebut. Dengan penerapan ini, Garuda Indonesia memiliki sistem informasi yang sangat baik. Hal ini menyebabkan pelayanan yang diberikan oleh Garuda Indoenesia menjadi sangat baik dan tidak mengecewakan sehingga banyak pelanggan yang ingin menggunakan jasa dari Garuda Indonesia.

2. Sebutkan dan jabarkan 5 bentuk sumber yang dikelola oleh seorang management!

Sistem Informasi Management yang baik pastilah dikelola oleh management yang baik. Management yang baik pastilah mengelola sumber yang baik. Berikut adalah 5 sumber yang dikelola oleh management perusahaan : 
  • SDM, manusia merupakan pusat dari kegiatan pengelolaan management karena manusia mampu mengatur, menjalankan serta memberikan informasi untuk mengelola management perusahaan.
  • SDA, bahan baku merupakan bagian yang akan dikelola oleh manusia untuk menjalankan management di perusahaan.
  • Teknologi, yang dimaksud teknologi disini adalah mesin. Mesin merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk mengelola bahan baku dalam management di perusahaan.
  • Keuangan, merupakan hal yang paling kompleks dalam perusahaan. Uang mampu memberikan modal dalam segala bentuk aktivitas perusahaan.
  • Informasi, merupakan sumber yang menjadi dasar bagi sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya.  
3. Element lingkungan adalah organisasi/individu yang berada di luar perusahaan dan mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung pada perusahaan. Sebutkan dan jelaskan element-element lingkungan manakah yang dapat secara mudah berhubungan dengan perusahaan yang menggunakan transmisi elektronik!

Elemen lingkungan adalah organisasi atau individu yang berada diluar perusahaan yang mempunyai pengaruh langsung ataupun tidak langsung pada perusahaan.Dibawah ini akan saya jelaskan sedikit elemen elemen eksternal perusahaan:
LINGKUNGAN EKSTERNAL

Lingkungan eksternal adalah seluruh kekuatan luar yang mempengaruhi organisasi.  Sedangkan lingkungan internal adalah suatu kejadian atau kecenderungan di dalam suatu organisasi yang mempengaruhi aktifitas organisasi tersebut.

Lingkungan eksternal sendiri dapat dibagi 2 yaitu elemen aksi langsung dan elemen aksi tidak langsung.  Elemen aksi langsung disebut stake holder atau pihak-pihak berkepentingan seperti konsumen, pamasok, pemerintah, serikat pekerja, pesaing, dengan penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut : 

Elemen Aksi Langsung

     Konsumen
Adalah elemen lingkungan eksternal elemen aksi langsung yang memiliki kendudukan sangat penting dalam organisasi.  Hal ini karena konsumen adalah pengguna utama dari produk atas jasa yang dihasilkan suatu organisasi.  

     Pemasok
Adalah pihak yang menyediakan bahan baku atau input/masukan bagi suatu organisasi yang akan menghasilkan jasa atau produk sebagai suatu output atau keluaran.

     Pemerintah
Berperan sebagai pengawas, regulator, dan pendorong dunia usaha.  Dalam doktrin laissez-faire, peran campur tangan pemerintah diminta dibatasi yaitu hanya dalam hal regulator atau perumus perundang-undangan, agar iklim pasar bebas dapat terbentuk secara alami.

     Serikat pekerja
Adalah elemen yang berfungsi menampung aspirasi para karyawan.  Adanya serikast pekerja membuat posisi tawar karyawan terhadap perusahaan semakin kuat.

     Pesaing
Pesaing atau kompetitor adalah organisasi lain yang juga menawarkan produk atau jasa yang sama atau berlainan kepada para pelanggan.  Produk atau jasa tersebut dapat saja berlainan dengan produk organisasi kita.  Namun apabila memiliki pengaruh menarik minat membeli daripada para pelanggan kita, maka organisasi tersebut dapat digolongkan sebagai pesaing.

Elemen Aksi Tidak Langsung

Elemen tidak langsung di antaranya adalah teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, demografi.  Penjelasan dari masing-masing adalah sebagai beikut :

     Teknologi
Teknologi adalah pendorong utama perubahan.  Kemajuan teknologi akan menghemat dari sisi waktu, biaya, tenaga.

     Ekonomi
Kondisi ekonomi secara nasional dapat berpengaruh ke organisasi.  Inflasi, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, pengangguran, upah, dapat mempengaruhi kinerja organisasi.

     Politik
Lingkungan politik juga berpengaruh ke dalam dunia usaha.  Pembahasan pencemaran lingkungan, undang-undang anti monopoli, pengaturan tentang merger, dan lain-lain dibahas lewat parlemen melalui proses politik.  Di dalamnya sedikit banyak terdapat kepentingan antara suatu kelompok terhadap kelompok lainnya.

     Demografi
Adalah hal-hal yang meliputi beberapa variabel seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan, agama, dan lain-lain.


Sumber:
http://mutiarajunita.blogspot.com/2014/10/sistem-informasi-management.html