Provinsi DKI Jakarta
Nama Resmi :Provinsi DKI Jakarta
Ibukota :Jakarta
Luas
Wilayah :664,01
Km2 *)
Jumlah
Penduduk :9.988.495
jiwa *)
Suku
Bangsa :Betawi,
Jawa, Sunda dan lain-lain.
Agama :Islam,
Kristen, Katholik, Hindu, Budha dll.
Wilayah
Administrasi :Kab.
: 1 (Kepulauan Seribu), Kota : 5, Kec. : 44,
Kel. : 267, Desa :
0. *)
Batas Wilayah :Wilayah Provinsi DKI Jakarta
sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten/Kota Bekasi, sebelah Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Tangerang dan Kota Depok, sebelah Barat berbatasan
dengan Kota Tangerang dan sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa
Lagu
daerah :Kicir-kicir,
Jali-jali, Keroncong kemayoran
Website :http://www.jakarta.go.id
*) Sumber
: Permendagri Nomor 39 Tahun 2015
Sejarah
Jakarta bermula dari sebuah bandar kecil di
muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam. Selama berabad-abad kemudian kota
bandar ini berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai.
Pengetahuan awal mengenai Jakarta terkumpul sedikit melalui berbagai prasasti
yang ditemukan di kawasan bandar tersebut. Keterangan mengenai kota Jakarta
sampai dengan awal kedatangan para penjelajah Eropa dapat dikatakan sangat
sedikit.
Laporan para penulis Eropa abad ke-16
menyebutkan sebuah kota bernama Kalapa, yang tampaknya menjadi bandar utama
bagi sebuah kerajaan Hindu bernama Sunda, beribukota Pajajaran, terletak
sekitar 40 kilometer di pedalaman, dekat dengan kota Bogor sekarang. Bangsa
Portugis merupakan rombongan besar orang-orang Eropa pertama yang datang ke
bandar Kalapa. Kota ini kemudian diserang oleh seorang muda usia, bernama
Fatahillah, dari sebuah kerajaan yang berdekatan dengan Kalapa. Fatahillah
mengubah nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta pada 22 Juni 1527. Tanggal inilah
yang kini diperingati sebagai hari lahir kota Jakarta. Orang-orang Belanda
datang pada akhir abad ke-16 dan kemudian menguasai Jayakarta.
Nama Jayakarta diganti menjadi Batavia.
Keadaan alam Batavia yang berawa-rawa mirip dengan negeri Belanda, tanah air
mereka. Mereka pun membangun kanal-kanal untuk melindungi Batavia dari ancaman
banjir. Kegiatan pemerintahan kota dipusatkan di sekitar lapangan yang terletak
sekitar 500 meter dari bandar. Mereka membangun balai kota yang anggun, yang
merupakan kedudukan pusat pemerintahan kota Batavia. Lama-kelamaan kota Batavia
berkembang ke arah selatan. Pertumbuhan yang pesat mengakibatkan keadaan lilngkungan
cepat rusak, sehingga memaksa penguasa Belanda memindahkan pusat kegiatan
pemerintahan ke kawasan yang lebih tinggi letaknya. Wilayah ini dinamakan
Weltevreden. Semangat nasionalisme Indonesia di canangkan oleh para mahasiswa
di Batavia pada awal abad ke-20.
Sebuah keputusan bersejarah yang dicetuskan pada tahun 1928 yaitu itu Sumpah Pemuda berisi tiga buah butir pernyataan , yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan : Indonesia. Selama masa pendudukan Jepang (1942-1945), nama Batavia diubah lagi menjadi Jakarta. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta dan Sang Saka Merah Putih untuk pertama kalinya dikibarkan. Kedaulatan Indonesia secara resmi diakui pada tahun 1949. Pada saat itu juga Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada tahun 1966, Jakarta memperoleh nama resmi Ibukota Republik Indonesia. Hal ini mendorong laju pembangunan gedung-gedung perkantoran pemerintah dan kedutaan negara sahabat. Perkembangan yang cepat memerlukan sebuah rencana induk untuk mengatur pertumbuhan kota Jakarta. Sejak tahun 1966, Jakarta berkembang dengan mantap menjadi sebuah metropolitan modern. Kekayaan budaya berikut pertumbuhannya yang dinamis merupakan sumbangan penting bagi Jakarta menjadi salah satu metropolitan terkemuka pada abad ke-21.
* Abad ke-14 bernama Sunda Kelapa sebagai pelabuhan Kerajaan Pajajaran.
* 22 Juni 1527 oleh Fatahilah, diganti nama menjadi Jayakarta (tanggal tersebut ditetapkan
sebagai hari jadi kota Jakarta keputusan DPR kota sementara No. 6/D/K/1956).
* 4 Maret 1621 oleh Belanda untuk pertama kali bentuk pemerintah kota bernama Stad
Batavia.
* 1 April 1905 berubah nama menjadi 'Gemeente Batavia'.
* 8 Januari 1935 berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia.
* 8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi Jakarta Toko Betsu Shi.
* September 1945 pemerintah kota Jakarta diberi nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta.
* 20 Februari 1950 dalam masa Pemerintahan. Pre Federal berubah nama menjadi Stad
Gemeente Batavia.
* 24 Maret 1950 diganti menjadi Kota Praj'a Jakarta.
* 18 Januari 1958 kedudukan Jakarta sebagai Daerah swatantra dinamakan Kota Praja
Djakarta Raya.
* Tahun 1961 dengan PP No. 2 tahun 1961 jo UU No. 2 PNPS 1961 dibentuk Pemerintah
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya.
* 31 Agustus 1964 dengan UU No. 10 tahun 1964 dinyatakan Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.
* Tahun1999, melalaui uu no 34 tahun 1999 tentang pemerintah provinsi daerah khusus
ibukota negara republik Indonesia Jakarta, sebutan pemerintah daerah berubah menjadi
pemerintah provinsi dki Jakarta, dengan otoniminya tetap berada ditingkat provinsi dan
bukan pada wilyah kota, selain itu wiolyah dki Jakarta dibagi menjadi 6 ( 5 wilayah
kotamadya dan satu kabupaten administrative kepulauan seribu)
Sebuah keputusan bersejarah yang dicetuskan pada tahun 1928 yaitu itu Sumpah Pemuda berisi tiga buah butir pernyataan , yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan : Indonesia. Selama masa pendudukan Jepang (1942-1945), nama Batavia diubah lagi menjadi Jakarta. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta dan Sang Saka Merah Putih untuk pertama kalinya dikibarkan. Kedaulatan Indonesia secara resmi diakui pada tahun 1949. Pada saat itu juga Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada tahun 1966, Jakarta memperoleh nama resmi Ibukota Republik Indonesia. Hal ini mendorong laju pembangunan gedung-gedung perkantoran pemerintah dan kedutaan negara sahabat. Perkembangan yang cepat memerlukan sebuah rencana induk untuk mengatur pertumbuhan kota Jakarta. Sejak tahun 1966, Jakarta berkembang dengan mantap menjadi sebuah metropolitan modern. Kekayaan budaya berikut pertumbuhannya yang dinamis merupakan sumbangan penting bagi Jakarta menjadi salah satu metropolitan terkemuka pada abad ke-21.
* Abad ke-14 bernama Sunda Kelapa sebagai pelabuhan Kerajaan Pajajaran.
* 22 Juni 1527 oleh Fatahilah, diganti nama menjadi Jayakarta (tanggal tersebut ditetapkan
sebagai hari jadi kota Jakarta keputusan DPR kota sementara No. 6/D/K/1956).
* 4 Maret 1621 oleh Belanda untuk pertama kali bentuk pemerintah kota bernama Stad
Batavia.
* 1 April 1905 berubah nama menjadi 'Gemeente Batavia'.
* 8 Januari 1935 berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia.
* 8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi Jakarta Toko Betsu Shi.
* September 1945 pemerintah kota Jakarta diberi nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta.
* 20 Februari 1950 dalam masa Pemerintahan. Pre Federal berubah nama menjadi Stad
Gemeente Batavia.
* 24 Maret 1950 diganti menjadi Kota Praj'a Jakarta.
* 18 Januari 1958 kedudukan Jakarta sebagai Daerah swatantra dinamakan Kota Praja
Djakarta Raya.
* Tahun 1961 dengan PP No. 2 tahun 1961 jo UU No. 2 PNPS 1961 dibentuk Pemerintah
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya.
* 31 Agustus 1964 dengan UU No. 10 tahun 1964 dinyatakan Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.
* Tahun1999, melalaui uu no 34 tahun 1999 tentang pemerintah provinsi daerah khusus
ibukota negara republik Indonesia Jakarta, sebutan pemerintah daerah berubah menjadi
pemerintah provinsi dki Jakarta, dengan otoniminya tetap berada ditingkat provinsi dan
bukan pada wilyah kota, selain itu wiolyah dki Jakarta dibagi menjadi 6 ( 5 wilayah
kotamadya dan satu kabupaten administrative kepulauan seribu)
Undang-undang Nomor 29 tahun 2007 tentang
Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara
Kesatuan Republik Indonesia(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
Geografi
Jakarta berlokasi di sebelah utara Pulau Jawa, di muara Ciliwung, Teluk Jakarta. Jakarta terletak di
dataran rendah pada ketinggian rata-rata 8 meter dpl. Hal ini mengakibatkan Jakarta sering dilanda
banjir. Sebelah selatan Jakarta merupakan daerah pegunungan dengan curah hujan
tinggi. Jakarta dilewati oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai yang
terpenting ialah Ciliwung, yang membelah kota menjadi dua. Sebelah timur dan
selatan Jakarta berbatasan dengan provinsi Jawa Barat dan di sebelah barat
berbatasan dengan provinsi Banten.
Kepulauan Seribu merupakan kabupaten administratif yang terletak diTeluk Jakarta. Sekitar 105 pulau
terletak sejauh 45 km (28 mil) sebelah utara kota.
Pemerintahan
Dasar
hukum bagi DKI Jakarta adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2007, tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai ibu
kota Negara Kesatuan Republik Indonesia. UU ini menggantikan UU Nomor 34 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik
Indonesia Jakarta serta UU Nomor 11 Tahun 1990 tentang Susunan Pemerintahan
Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik Indonesia Jakarta yang keduanya tidak
berlaku lagi.
Jakarta berstatus setingkat provinsi
dan dipimpin oleh seorang gubernur. Berbeda dengan provinsi lainnya, Jakarta
hanya memiliki pembagian di bawahnya berupa kota administratif dan kabupaten
administratif, yang berarti tidak memiliki perwakilan rakyat tersendiri.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta
http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/provinsi/detail/31/dki-jakarta
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta
http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/provinsi/detail/31/dki-jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar